Guna Percepatan Operasional, PT. MTI Gelar Bimtek di SPB Pertades BUMDesa Bumi Lestari Bangun Jaya Tulungagung

banner 468x60

TULUNGAGUNG, eNews.co.id – Dalam rangka mendukung percepatan pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPB) Pertades, PT. Mutiara Tekhnologi Indonesia (PT. MTI) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan operasional kepada calon operator SPB Pertades dan pengurus BUMDesa, berlangsung di SPB Pertades BUMDesa Bumi Lestari, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. Senin (9/1/2023).

Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Dirut PT. MTI Agustinah, GM PT. MTI Anang Winarso, beserta Jajaran dan staf, PJIT Ditjen Migas, Dinas PMD Tulungagung, Camat Pakel, Kades Bangun Jaya Jailani, Dirut BUMDesa Bumi Lestari,dan para operator peserta Bimtek dari SPB Pertades regional Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Untuk diketahui SPB PERTADES merupakan program kerjasama PT.Mutiara Teknologi Indonesia (PT.MTI) dengan BUMDes untuk menyalurkan BBM jenis mitron 92 (setara Pertamax Pertamina) ke masyarakat.

BACA JUGA :  Bupati Tulungagung Sebut Hardiknas 2023 Waktu Tepat Untuk Merefleksikan Kembali Setiap Tantangan

Mengawali sambutannya, General Manager PT. MTI Anang Winarso mengatakan, Bimbingan Teknis (Bimtek) dan operasional adalah suatu kegiatan dimana para peserta diberi pelatihan-pelatihan mengenai tata kelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang baik dan benar, yang mana materi pelatihan akan dipaparkan oleh PJIT Ditjen Migas.

BACA JUGA :  Polres Tulungagung Berikan Bansos ke Warga Kurang Mampu di Kelurahan Kenayan

“Sebelum SPB Pertades nantinya resmi beroperasi, harus ada tahapan yang harus dilalui yakni seperti Bimtek operasional yang saat ini sedang kami lakukan,” ucapnya.

Dijelaskannya, bimbingan teknis dan operasional SPB Pertades tujuannya adalah memberikan pelatihan, edukasi kepada operator bilamana nantinya terjadi emergency.

“Secara garis besarnya adalah biar nanti calon operator sebagai pelaksana operasi di lapangan dan khususnya direktur BUMDes itu tahu dan paham terkait tata kelola sebuah SPBU,” terang Anang.

BACA JUGA :  Bupati Maryoto Sebut RSUD Campurdarat dr. Karneni, Sebagai Wujud Visi Misi Tulungagung 2018

Menurutnya, bekerja disektor SPBU itu masuk dalam kategori yang berbahaya, jadi nanti operator tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sebuah emergency.

“Kita berharap tidak terjadi kecelakaan, kebakaran misalnya, namun operator harus tahu dan paham betul, apa dan bagaimana yang harus dilakukan bilamana terjadi suatu bahaya,” ujarnya.