Kepala SMKN 2 Boyolangu : Alumni Harap Segera Ambil Ijazah, Gratis!

banner 468x60

TULUNGAGUNG, eNews.co.id – Bagi para wali murid dan atau siswa/siswi alumni SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 2 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung yang ijazahnya masih tersimpan dengan baik dan rapi di sekolahan harap segera diambil, GRATIS!.

Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu Ibnu Subroto saat ditemui awak media pada Rabu, 1 Februari 2023. Pihaknya mengklarifikasi atas maraknya isu yang menjadi perbincangan hangat di kalangan alumni atau wali murid SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) di Tulungagung terkait isu penahanan ijazah.

Menurutnya, untuk mengambil ijazah, terkadang wali murid atau alumni enggan atau ketakutan karena merasa masih punya tanggungan dan lainnya. Oleh karena itu, ia mengatakan mulai hari ini sangat dihimbau kepada wali murid dan juga siswa-siswi alumni SMKN 2 Boyolangu yang ijazahnya masih belum diambil untuk segera ke sekolah.

BACA JUGA :  Disnakertrans kabupaten Tulungagung Terima Reward Indonesian Migrant Worker Awards Tahun 2022

“Konfirmasi langsung ke sekolah, jangan dengan siapa-siapa, cukup alumni dan wali murid yang bersangkutan itu yang paling berhak. Tidak perlu bawa pengacara, advokasi dan lainnya, karena itu tidak ada hubungannya. Yang paling tahu adalah alumni, wali murid, komite dan pihak sekolah,” terang Ibnu. Rabu (01/02/2023).

BACA JUGA :  Wabup Tulungagung Berikan Hibah Seperangkat Gamelan ke Sanggar Seni Taruna Budaya

“Saya harap wali murid segera datang ke sekolahan, mengkonfirmasi dan memperjelas apakah anaknya sudah tanda tangan atau cap tiga jari. Sehingga, dokumen itu secara sah akan menjadi hak miliknya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Bupati Tulungagung Sampaikan Ucapan Selamat Hari Pers Nasional Tahun 2023, Ini Harapannya

Dikatakannya, mengambil ijazah itu tidak harus bayar, konsepnya bukan membayar dan tidak ada yang suruh bayar. Jika ada beberapa hal yang menjadi tanggungan wali murid, mungkin dahulu ada kesepakatan bersama dengan wali murid lain dan komite.

“Mungkin, dahulu ada kesepakatan dan komitmen bersama, janji wali murid dan alumni untuk membantu sekolah guna mengembangkan pendidikan,” tambahnya.